Seorang wanita biasanya akan
berhenti mengalami menstruasi pada usia 50-an tahun, tetapi beberapa orang
dapat mengalami menopause dini pada usia sekitar 40 tahun. Menopause dini
diketahui terkait dengan berbagai risiko penyakit, sehingga Anda perlu mengenali
apa saja tanda-tanda menopause dini.
Menopause dini terjadi karena rentang hidup sistem reproduksi wanita telah berakhir lebih awal, karena ovariumnya berhenti memproduksi estrogen dan progesteron, yaitu hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus reproduksi wanita.
Beberapa penyakit yang telah dikaitkan dengan menopause dini antara lain adalah penyakit dan diabetes. Sehingga penting bagi wanita untuk mengetahui tanda-tanda menopause dini agar dapat melakukan pencegahan lebih dini terhadap risiko penyakit tersebut.
Ketika seorang wanita akan mengalami menopause dini, tubuh biasanya akan menunjukkan tanda-tanda yang hampir sama seperti wanita yang menopause pada usia normal. Berikut tanda-tanda menopause dini, seperti dilansironlymyhealth, Jumat (28/12/2012) antara lain:
1. Hot flashes
Hot flashes adalah kondisi dimana tubuh
tiba-tiba terasa hangat atau panas, yang merupakan reaksi tubuh terhadap
berkurangnya pasokan hormon estrogen.
2. Berkeringat di malam hari
Selalu berkeringat di malam
hari dikenal dengan kondisi hyperhydrosis nokturnal. Keringat di malam hari
sering dikaitkan dengan gangguan tidur, yang merupakan produksi keringat yang
berlebihan selama tidur.
3. Kekeringan vagina
Ketika menopause, hormon
estrogen wanita akan berkurang dengan drastis sehingga berpengaruh terhadap
kekeringan jaringan vagina. Karena hilangnya lapisan lembab di daerah vagina,
hal ini mungkin akan menyebabkan rasa gatal dan membuat seks menjadi tidak
nyaman, selain itu perempuan juga menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
4. Suasana hati berubah-ubah
Mood yang gampang
berubah-ubah tidak hanya terjadi ketika akan menstruasi saja tetapi juga ketika
menopause. Bahkan, perubahan suasana hati wanita akan menjadi lebih intens
dalam menopause dini, seperti gangguan psikologis dan perubahan suasana hati
yang kronis.
5. Kelelahan kronis
Kelelahan sering terjadi
pada wanita yang sedang melewati masa transisi menopause. Kondisi ini dapat
berkembang menjadi kelelahan kronis yang akan berdampak terhadap kehidupan
sehari-hari, termasuk ketegangan pada hubungan dengan suami, produktivitas kerja,
dan kualitas hidup.
6. Rambut rontok
Folikel rambut akan
mengalami kelaparan karena kekurangan pasokan estrogen. Hal ini dapat
menyebabkan rambut rontok atau penipisan rambut secara bertahap atau bahkan
tiba-tiba. Mungkin juga ditandai dengan rontoknya rambut kemaluan secara
bertahap.
7. Disorientasi dan kebingungan
Wanita yang menopause
mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengingat suatu hal dan susah
berkonsentrasi. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap disorientasi dan
kebingungan antara lain gangguan tidur dan perubahan suasana hati.
8. Berat badan bertambah
Lemak yang terakumulasi di
sekitar perut pada wanita yang lebih tua merupakan indikasi dari transisi
menopause. Hal ini terjadi karena laju metabolisme melambat dan menyebabkan
proses pengolahan lemak terhambat hingga menumpuk di area perut dan pinggang.
Jika Anda telah mengalami
tanda-tanda tersebut ketika berusia kurang dari 40 tahun, segera cek ke dokter
untuk mengetahui apakah Anda mengalami menopause dini. Kemudian lakukan
pemeriksaan terhadap diabetes dan penyakit jantung sesegera mungkin jika
hasilnya menunjukkan bahwa Anda mengalami menopause dini. (detik.com)
No comments:
Post a Comment